Trimakasih banyak aku ucapkan kepadamu malam. Engkau tidak henti-hentinya datang di lelapku yang hening dan engkau tidak henti-hentinya menemuiku meskipun di dalam khayalanku.
Tentang rasa yang tidak sengaja terukir dan tentang rasa yang enggan menghilang. Istilah kata malam yang aku gunakan untukmu, tapi aku juga sering menjulukimu bidadari sebab kedatanganmu tidak nyata di depan mataku, melainkan kedatanganmu berbentuk nyata dalam mimpiku.
Malam... berkatmu aku sering menulis dan berkatmu juga aku sering berhalusinasi tentangmu. Selamat tinggal bidadari yang pernah menjatuhkanku terbaring sampai bertahun-tahun lamanya dan terimakasih bidadari yang pernah singgah di masa kecilku.
Hari sabtu berganti hari minggu, karna keadaan akan berganti di waktu jarum jam melaju kedepan. Maka terkadang, terasa terbakar dan terkadang pula terasa padam seketika, tentang rasa yang pernah membara. Semua yang aku tulis hanyalah hanyalan semata dari sajak-sajak kalimat yang tersimpan dalam memory kecilku. Sebuah hayalan yang aku tuliskan dari mimpi-mimpiku, lalu aku tuangkan pemikiranku di dalam huruf kapital yang berbaris rapi dan tertata.
Kok sudah pagi saja tiba-tiba. Mungkinkah ini bertanda bahwa semua akan berakhir menjadi cerita di dalam buku dongeng. Dan mungkinkah semua akan kembali pada masa sebelum kenal dengannya. Ataukah semua ini hanya fiksi belaka tentang memahami, mengungkapkan, dan ketakutan. Sudahlah berhenti saja sampai di sini, lagian dia sekarang sudah bahagia di jalannya. Buang jauh-jauh pemikiranmu, fokus hari ini untuk merajut masa yang akan datang.
~o0o~
"Cangkir senantiasa kosong kalau air tidak di tuangkan. Sama halnya engkau, hatimu akan senantiasa kosong apabila tidak engkau isi tentang perasaan seseorang"
~o0o~
0 Komentar