Di bawah cahaya bulan yang mulai redup, di atas kegelapan yang mulai membabi buta, menginjak di atas harapan yang tak butuh di harapkan.
Selamat datang setutur kata Rindu, aku ingin berkata pada malam di hadapanmu mengenai sesuatu yang membuatku bertahan untuk hidup sebelum perjumpaan antara empat mata dan satu rasa yang belum sempat terikat oleh sang susastra, sebuah langkah atas kedatanganmu ke dalam dimensiku menuai kepaksaanku untuk diam merindu.
Tenangkan, diam, duduk, nikmati secangkir kopi hitam di atas meja sembari menggenggam sekertas koran di depan mata. Jangan mengusikku, aku tidak sedang berangan-angan membicarakan sesosok manusia yang lainnya selain siNona. Aku terasa seakan hidup di dunia ini hannyalah sia-sia yang hannya berjalan dan di mainkan selayaknya boneka.
Pernahkan engkau merasa saling terkorelasi dengan kekasihmu dan yang ingin engkau lakukan hannyalah pertemuan dan menganggap dunia milikmu berdua? Dan pernahkah engkau merasa kalo hidup ini seperti tak lagi menjadi dirimu seorang diri, yang hannya ingin engkau lakukan pergi jauh sejauh-jauhnya demi mencari hakikat cinta yang bisa meninggalkan rindu di ujung dada terselempitkan rasa sakit? Aku merasakan dan aku tahu apa yang harus di lakukan. Hatiku memintaku untuk mengejar dan menggapainya demi semata kebahagiaan.
Sekarang sudah waktunya, aku meminta restu tuhan untuk membekaskan rindu dan melukiskan persinggahan di bait-bait malamku.
Kisah manis akan engkau kenang kalau engkau berhasil, dan sebaliknya jika engkau gagal maka secepatnyalah untuk bangun supaya tidak terus di permainkan.
"Sewaktu terus teringat seseorang itu tandanya cinta, meneteskan airmata karna seseorang itu tandanya takut kehilangan, jauh memandang dirinya itu tandanya menuai perasaan ingin berjumpa (merindu)"
~o0o~
0 Komentar